Senin, 28 September 2015

berat jenis

JOB V
BERAT JENIS
A.       TUJUAN
1.    Untuk  mendapatkan berta jenis suatu tanah.
2.    Mengetahui prosedur kerja dalam menentukan berat jenis.
B.        DASAR TEORI
Berat jenis tanah adalah angka perbandingan antara berat butir tanah dan berat isi air suling dengan isi sama pada suhu tertentu. Peralatan yang digunakan dalam pengujian ini antara lain piknometer atau botol ukur, saringan, thermometer, oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu, alat pendingin dll. Prosedur pengujian meliputi tahapan pengeringan benda uji di dalam oven selama 24 jam dan penimbangan, selanjutnya benda uji dimasukkan ke dalam piknometer lalu timbang lagi dan seterusnya.
Gs tidak berdimensi. Berat jenis dari berbagai jenis tanah berkisar antara 2,65 sampai 2.75. Nilai berat jenis Gs = 2 67 biasanya digunakan untuk tanah-tanah tak berkohesi. Sedang untuk tanah kohesif tak organik berkisar di antara 2,68 sampai 2,72. Nilai-nilai berat jenis dari berbagai jenis tanah diberikan dalam tabel V.1.

Tabel V.1 Berat Jenis Tanah
Macam Tanah
BeratJenis
Kerikil
Pasir
Lanau Tak Organik
Lempung Organik
Lempung Tak Organik
Humus
Gambut
2,65-2,68
2,65-2,68
2,62-2,68
                 2,58-2,65
2,68-2,75
1,37
1,25-1,80
Sumber : Hary christiady, mekanika tanah 1,1992

Tabel V.2 Berat Jenis Tanah
Sumber: Joseph E. Bowles (1999)

     Dilihat dari contoh pengujian tanah pada proyek pembangunan bendungan bili-bili di GOWA, ditemukan bahwa hasil berat jenis (Gs) pada pengujian tanahnya berkisar 2,437- 2,516 dan tanahnya digolongkan tanah lumpur dengan campuran organik. sedangkan Gs berkisar 1,6 - 2,84 tanahnya digolongkan tanah mineral.
 Sumber referensi : IJENS /IJCEE Vol : 12 No:04

Rumus menghitung berat jenis

           

o   Gs = Berat jenis
o   m1 = berat piknometer kosong            gram
o   m2 = berat piknometer + tanah           gram
o   m3 = berat piknometer +tanah + air    gram
o   m4 = berat piknometer + air                gram
o   k    = Faktor koreksi                            gram


Tabel V.3 Faktor Koreksi
TEMPERATUR (OC)
FAKTOR KOREKSI
25
1,0000
26
0,9997
27
0,9995
28
0,9992
29
0,9989
30
0,9986
31
0,9983



















C.       PERALATAN & BAHAN / PERLENGKAPAN
1.      Peralatan & Bahan yang digunakan
a.    Piknometer kapasitas 50 ml dan 100 ml
b.    Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram.
c.    Desikator.
d.   Oven pengering
e.    Thermometer dengan kapasitas 0 – 50o C
f.     Bak pengatur suhu.
g.    Talam.
h.    Saringan no.40
i.      Kompor pemanas / hot plate
j.      Air suling / Aquades
k.    Palu karet
l.      Sampel tanah kering

2.      Perlengkapan
a.    Alat tulis / catatan
b.    Alat pengamanan pengukur ( Jas Lab & sepatu)










Gambar peralatan & bahan
Ø  Peralatan & bahan
Oven Dengan talang
Piknometer 50 ml & 100 ml
Timbangan ketelitian 0,01 gr
 
                                                                                                                                 

                                                                        
                                                                                                                    


Desikator/pendinginn
Pengatur suhu (29oC)
Sampel Tanah kering yang sudah dihaluskan
 










D.    LANGKAH KERJA

1.    Menyiapkan contoh tanah yang lolos saringan No. 40 sebanyak lebih dari 35 gram.
                                                             



2.    Menimbang piknometer kosong tersebut  yang berkapasitas 50 ml (A2) dan 100 ml (B2) satu- persatu, dan catat beratnya.






3.    Memasukkan tanah  kedalam piknometer kode A2 sebanyak 10 – 15 gram dan piknometer kode B2 sebanayak 20- 25 gram.
4.    Menimbang contoh tanah + piknometer tersebut, kemudian catat beratnya.
                                            






5.    Memasukkan air suling ( aquades ) ke masing-masing piknometer sebanyak 1/3 tinggi piknometer ( sampai seluruh tanah digenangi air suling).
                                 




6.    Melepaskan penutup piknometer dan tutupi dengan jari telunjuk, kemudian kocok-kocok sampai air suling mentupi seluruh butiran tanah.
7.     Didihkan air didalam talam dan rebus piknometer tersebut yang terisi tanah dan air, untuk menghilangkan udara yang terperangkap dalam contoh tanah.






8.    Setelah udara antara tanah dan air hilang, dinginkan piknometer kedalam desikator.






9.    Menambahkan air hingga penuh kedalam piknometer.





10.     Merendam dalam bak pengatur suhu ( 29 oC ) dan biarkan piknometer yang terisi contoh tanah dan air mencapai suhu konstan, catat suhunya dan jika air berkurang tambahkan lagi hingga penuh.






11.     Mengeringkan bagian luar piknometer, dan timbang piknometer + tanah + air.





12.     Membersihkan seluruh piknometer dan isi air hingga penuh.
                                                 



13.     Memasukkan kedalam bak pengatur suhu, atur suhunya sama dengan langkah no.10.







14.     Mengeringkan bagian luar piknometer dan timbang piknometer + air.


                        



            Tabel V.4 data pengujian
PEMERIKSAAN BERAT JENIS
 ASTM D 854 – 58 (72)
Hari/Tgl                                : selasa,9- september-2014
Dikerjakan oleh                : Kelompok II (dua)


Lokasi                    : Lab. Uji Tanah T. Sipil
Kedalaman         : ± 1 m


  

Nomor Sampel
I
(Pikno 50 ml/K.A2)
II
(Pikno 100 ml/K.B2)
Berat piknometer kosong (m1)            gram
34,578
49,704
Berat piknometer + tanah  (m2)           gram
45,819
74,192
Berat piknometer + air + tanah  (m3)  gram
88,786
166,033
Berat piknometer + air  (m4)               gram
82,412
151,780
Suhu (T)                                              (oC)
29 oC
29 oC
Faktor koreksi (K)
0,9989
0,9989












E.     ANALISA PERHITUNGAN

1)        Sampel I (Pikno 50 ml/K.A2)
2)        Sampel II (Pikno 100 ml/K.B2)
Berat jenis rata-rata
 








Tabel V.5 hasil analisis data
PEMERIKSAAN BERAT JENIS
 ASTM D 854 – 58 (72)
Hari/Tgl                                : selasa,9- september-2014
Dikerjakan oleh                : Kelompok II (dua)


Lokasi                    : Lab. Uji Tanah T. Sipil
Kedalaman         : ± 1 m


  

Nomor Sampel
I
(Pikno 50 ml/K.A2)
II
(Pikno 100 ml/K.B2)
Berat piknometer kosong (m1)            gram
34,578
49,704
Berat piknometer + tanah  (m2)           gram
45,819
74,192
Berat piknometer + air + tanah  (m3)  gram
88,786
166,033
Berat piknometer + air  (m4)               gram
82,412
151,780
Suhu (T)                                              (oC)
29 oC
29 oC
Faktor koreksi (K)
0,9989
0,9989
Berat jenis  (Gs)                                 
2,3070
2,389
Berat jenis rata-rata (Gs)                                 
2,35










F.     KESIMPULAN
     Dilihat dari tabel penggolongan tanah berdasarkan berat jenis di dasar teori pada tabel V1 dan V2 serta referensi pengujian berat jenis pada proyek bendungan Bili-bili di GOWA, hasil yang diperoleh tidak masuk ke dalam daftar tabel maupun referensinya. Namun kita melakukan pendekatan dengan mengaitkan sumber referensi yang ada, dilihat dari tabel V.2 bahwa berat jenis ≤ 2 adalah tergolong tanah organik sedangkan, dilihat dari contoh pengujian tanah pada proyek pembangunan bendungan bili-bili di GOWA, disimpulkan bahwa hasil berat jenis (Gs) pada pengujian tanahnya berkisar 2,437- 2,516 dan tanahnya digolongkan kisaran tanah lumpur dengan campuran organik (sumber : IJENS). Dan adapun hasil berat jenis yang kami dapatkan adalah Gs 2,35. Hasil yang kami peroleh sedikit berada dibawah Gs 2,437- 2,516  ( sumber IJENS) dan diatas dari ≤ 2 ( tabel V.2). dan dilihat dari warna tanah yang kami uji merupakan tanah liat.   
        Jadi kami menarik kesimpulan bahwa Berat jenis rata-rata yang diperoleh dari kedua sampel yang diambil adalah   Gs 2,35  dan tanah ini berada di golongan kisaran tanah liat dengan campuran organik.




1 komentar:

  1. maaf mau bertanya untukmendapatkan berat picnometer+air itu dari mana mba?

    BalasHapus