Senin, 28 September 2015

batas cair

JOB VI
BATAS CAIR
A.       TUJUAN
Untuk mengetahui besarnya kadar air tanah yang berada dalam batas plastis dan cair.
B.        DASAR TEORI

Batas cair (LL) , didefinisikan sebagai kadar air tanah pada batas antara keadaan cair dan keadaan plastis, yaitu batas atas dari daerah plastis.

Berdasarkan kadar air yang dikandung tanah, tanah dapat dipisahkan ke dalam 4 (empat) keadaan dasar, yaitu ;
a.       Padat ( solid )
b.      Semi padat ( semi – solid )
c.       Plastis ( plastic )
d.      Cair ( liquid )

Dari pengujian ini dapat diketahui batas Plastis atau keadaan antar plastis dan semi padat (Plastis Limit ), batas cair yaitu batas atau keadaan antara cair dan plastis (Liquid Limit ), dan batas susut yaitu keadaan antara semi padat dan padat (Shrinkage Limit). Batas-batas tersebut lebih dikenal dengan batas-batas Atterberg ( Atterberg Limits ).


















Batas cair adalah kadar air dalam persen berat kering, diman kedua penampang tanah yang hampir bersentuhan tetapi tidak saling melimpahi satu terhadap yang lainnya, ketika dalam cawan mengalami pukulan dari arah bawah. Dalam pengujian ini hasil – hasilnya sangat dipengaruhi oleh unsure manusia. Untuk menghilangkan factor ini maka digunakan piranti yang dibakukan ( Standardized Mechanical Device ) atau ( A. Casagrande 1932a ).
Nilai batas cair tanah dapat dilihat dari besaran kadar air dalam persen yang ditentukan dari 25 pukulan pada pengujian batas cair.

Rumus Batas cair
      atau        
Keterangan :
o   W        = Kadar air
o   W1          = Berat cawan kosong
o   W2          = Berat cawan+ tanah basah
o   W3        = Berat cawan + tanah kering

Semakin banyak jumlah pukulan yang terjadi pada sampel maka semakin kecil pula kadar air yang terkandung.


C.       PERALATAN& BAHAN / PERLENGKAPAN
1.      Peralatan& Bahan yang digunakan
a.    Cawan porselin untuk pencampur tanah dengan air.
b.    Alat batas cair cassagrande.
c.    Plat kaca.
d.   Alat batas cair.
e.    Groving tool.
f.     Spatula .
g.    Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram.
h.    Oven pengering.
i.      Saringan No.40
j.      Desikator.
k.    Air suling / Aquades.
2.      Perlengkapan
a.    Alat tulis / catatan
b.    Alat pengamanan pengukur ( Jas Lab & sepatu)



Gambar peralatan & bahan
Ø  Peralatan & bahan


Timbangan ketelitian 0,01 gr
       

Groving tool
tool

Sampel.Tanah
                                                                               
                                               
                                                               


Spatula

Aquades

Cawan

Saringan No.40

Desikator

Cassagrande

Oven

D.    LANGKAH KERJA

1.         Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2.         Mengambil contoh tanah yang lolos pada saringan No.40
3.         Menempatkan contoh tanah ke dalam cawan porseline.
4.         Meletakkan tanah di atas plat kaca dan mencampur tanah dengan air suling / aquades di atas plat kaca hingga homogen.
5.         Mengambil contoh tanah yang telah tercampur hingga homogen dan meletakkan dalam mangkuk cassagrande.
6.         Meratakan permukaan contoh tanah dalam mangkuk cassagrande sehingga sejajar dengan alas.
7.         Membuat alur pada contoh tanah tersebut dengan menggunakan groving tool.
8.         Memutar cassagrande sehingga cawan cassagrande akan terangkat dan turun dengan kecepatan 2 putaran / detik dan menghentikan pemutaran pada cassagrande jika alur sudah tertutup sepanjang  + 1,25 cm.
9.         Menghitung berapa ketukan yang dibutuhkan.
10.     Mengambil contoh tanah tersebut sebagian untuk diperiksa kadar airnya.
11.     Mengulang percobaan dengan kadar air yang berbeda.
12.     Jumlah ketukan yang diharapkan yaitu:
a. 10-20 ketukan
b. 20-30 ketukan
c. 30-40 ketukan
d. 40-50 ketukan


Tabel VI.1 data pengujian

Lokasi                    : Samping parkiran T. Sipil
Kedalaman         : ± 1 m



Hari/Tgl                                : selasa,                       -2014
Dikerjakan oleh                : Kelompok II (dua)


  

Nomor Sampel
Satuan
Batas cair
Cawan
(No.34)
Cawan
(No.56)
Cawan
(No.60)
Cawan
(No.75)
Jumlah Pukulan
N
18
27
31
47
Berat cawan,W1
Gram
13,274
13,142
13,192
13,576
Berat cawan + tanah basah,W2
Gram
58,956
52,007
40,011
71,158
Berat cawan + tanah kering,W3
Gram
43,940
39,405
31,014
53,227

E.     ANALISA PERHITUNGAN
ü  Berat Air
·     Untuk Pukulan 18
Berat Air = W2-W3
                =  58,956 – 43,940
                =  15,016  gram
·     Untuk Pukulan 27
Berat Air = W2-W3
                =  52,007 - 39,405
                =  12,602 gram
·     Untuk Pukulan 31
Berat Air = W2-W3
                =  40,011 – 31,014
                =  8,997 gram
·     Untuk Pukulan 47
Berat Air = W2-W3
                =  71,158 – 53,227
                =  17,931 gram
ü  Berat Tanah Kering
·     Untuk Pukulan 18
Berat Tanah Kering = W3-W1
 =  43,940 - 13,274
=  30,666  gram

·     Untuk Pukulan 27
Berat Tanah Kering = W3-W1
39,405 – 13,142
=  26,263 gram
·     Untuk Pukulan 31
Berat Tanah Kering = W3-W1
31,014 - 13,192
=  17,822 gram
·     Untuk Pukulan 47
BeratTanah Kering = W3-W1
53,227 – 13,576
=  39,651 gram








ü  Kadar Air
·     Untuk Pukulan 18
= 48,97 %

·     Untuk Pukulan 27
= 47,98 %
·     Untuk Pukulan 31
= 50,48 %
·     Untuk Pukulan 47
= 45,22 %



Tabel VI.2 hasil analisa data
BATAS CAIR
ASTM D 423-424



Hari/Tgl                                : selasa,                       -2014
Dikerjakan oleh                : Kelompok II (dua)



Lokasi                    : Samping parkiran T. Sipil
Kedalaman         : ± 1 m


  

Nomor Sampel
Satuan
Batas cair
Cawan
(No.34)
Cawan
(No.56)
Cawan
(No.60)
Cawan
(No.75)
Jumlah Pukulan
N
18
27
31
47
Berat cawan
Gram
13,274
13,142
13,192
13,576
Berat cawan + tanah basah
Gram
58,956
52,007
40,011
71,158
Berat cawan + tanah kering
Gram
43,940
39,405
31,014
53,227
Berat air
Gram
15,016
12,602
8,997
17,931
Berat tanah kering
Gram
30,666
26,263
17,822
39,651
Kadar air %
%
49,97
47,98
50,48
45,22
Batas cair LL (25 pukulan)
%
48,05


Gambar Grafik batas cair VI.1
 
F.      KESIMPULAN
           Jadi batas cair yang diperoleh dari grafik (LL) adalah 25 pukulan/ketukan dengan kadar air 48,05 % semakin kecil ketukan maka makin banyak kadar airnya. Sebaliknya semakin banyak ketukannya maka semakin sedikit kadar airnya. Dari hasil yang kami peroleh terdapat kesalahan dari percobaan ke tiga dalam menentukan kadar air pada pukulan 30-40, hal inilah yang menyebabkan terjadinya kenaikan pada grafik yang semestinya mengalami penurunan, kesalahan terjadi karena prosedur kerja praktikun yang dilakukan tidak sesuai dan terlalu dipaksakan untuk masuk keketukan 30-40, sehingga hasil yang diperoleh tidak didapat. Seharusnya kami melakukannya berulang-ulang dan mengambil pertengahan ketukan dari 30-40 ketukan,agar kesalahan dalam menentukan kadar air yang sesuai dengan ketukan bisa didapatkan.
Hasil yang diperoleh juga dapat dilihat dari gambar berikut



LL = 48,05 %

3 komentar:

  1. Sudah betul ketukan ke tiga agak salah
    kalau bisa dengan gambar skalanya makasi

    BalasHapus
  2. Batas cair LL 25 pukulan. Hasilnya bisa 48,05 % cara perhitungannya bagaimana ya,?

    BalasHapus
  3. Rumus untuk mendapat LL 45 , 05 % bagaimana 🙏

    BalasHapus